
Smantika, 4 April 2017. Salah satu implementasi kurikulum tersembunyi yang dilaksanakan di SMAN 3 Kuningan berupa kegiatan bertanam hidroponik. Kegiatan tersebut merupakan integrasi pembelajaran prakarya bidang pembudidayaan, pembelajaran biologi, pembelajaran kewirausahaan, pembelajaran bersosial dengan masyarakat.

Kegiatan bertanam hidroponik dilakukan oleh komunitas hidroponik, yaitu siswa yang dikader dalam kegiatan tim adiwiyata/Sekolah Nerbasis Lingkungan (SBL) dengan bimbingan guru pembimbing yang termasuk tim adiwiyata/SBL. Kegiatan ini dimulai dari penyemaian, pembibitan, penanaman pada media tanam pembesaran hidroponik, pemupukan, pembesaran, pemanenan, dan pemasaran. Semua kegiatan tersebut merupakan implementasi kurikulum tersembunyi yang mengintegarasikan berbagai bidang ilmu/mata pelajaran. Untuk kegiatan penyemaian sampai dengan pemanenan mereka harus kompeten pada bidang budi daya, biologi, sedangkan untuk pemasaran mereka harus kompeten bidang wirausaha dan bersosial dengan masyarakat.

Hasil panen tanaman hidroponik diperjualbelikan pada hari Minggu pada waktu car freeday kepada masyarakat luas. Dengan sajian tanaman yang segar, subur, dan berpenampilan tanaman sehat, banyak masyakat yang membelinya, tentunya dengan harga jual yang terjangkau. Kegiatan ini dilaksanakan setiap masa panen yaitu setiap 6 minggu. Tanaman yang paling pavorit yaitu: kangkung, pokcoy, selada bokor merah. Rasa semua tanaman tersebut renyah, agak manis, sehinga cocok untuk makan mentahnya sebagai lalap.
Kegiatan komunitas hidroponik merupakan pembelajaran kemandirian siswa dalam menanamkan karakter kewirusahaan. Dengan berkegiatan hidroponik, siswa akan selalu memelihara lingkungan yang sehat, bersih, hijau dan cinta lingkungan karena ada proses pembudidayaan tanaman sayuran yang banyak digemari masyarakat.

