
Samuel Taylor Coleridge mengatakan, ”Advice is like snow : the softer it falls, the longer it dwells upon, and the deeper it sinks info the mind”. Nasihat itu ibarat salju, makin lembut ia jatuh makin lama ia bertahan, dan makin dalam ia menyelam ke dalam pikiran.
Kata-kata bijak tersebut bukan hanya slogan tetapi oleh Bapak Drs. Agus Hakim, M.Pd. senantiasa diterapkan dalam kepemimpinannya. Tegur sapa yang santun dan sopan kerap keluar dari tuturnya. Dalam kurun waktu hitungan hari, kepemimpinannya beliau telah bersilaturahmi ke rumah-rumah guru dan karyawan SMA Negeri 3 Kuningan. Sikap yang familiar menjadikan nasihatnya terasa lembut seperti salju. Beliau ingin menciptakan keluarga besar SMA Negeri 3 Kuningan memiliki rasa kebersamaan dan keharmonisan.
Bapak Drs. Agus Hakim, M.Pd. lahir di Kota Kembang Bandung tanggal 29 April 1956. Beliau merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Masa lajangnya, beliau akhiri sejak 4 Oktober 1984 dengan menikahi mojang ayu dari Rancaekek Bandung yang bernama Ibu Euis Suryati. Dari perkawinannya yang telah melewati usia perkawinan perak itu, kini beliau telah dikarunia empat orang anak. Putri sulung beliau bernama Anggi Pramita Nurhakim yang sekarang sedang menempuh pendidikan Pasca Sarjana (S2) pada jurusan psikologi. Puteri kedua Alfi Fauzia Nurhakim siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan. Putra ketiga Lutfi Fauzan Hakim kelas V SD IT Al-Ma’sum dan putra bungsu beliau bernama Andika Izmil Hakim sekarang masih duduk di Taman Kanak-Kanak.
Bapak Drs. Agus Hakim, M.Pd. yang biasa dipanggil Bapak Agus, telah memiliki bekal pendidikan ilmu agama yang cukup luas. Setelah lulus dari SD Ranca Ekek II tahun 1968 beliau melanjutkan ke SMP kemudian ikut ektransi pendidikan PGA 4 tahun dan lulus tahun 1971. Berkat motivasi dari kedua orang tua tercinta beliau melanjutkan ke PGA 6 tahun Bandung. Selama 2 tahun mengikuti pendidikan disini, beliau setaiap hari pergi ke sekolah menggunakan kereta api, sesuai dengan jadwal pemberangkatan, Bapak Agus setiap pukul 5.30 pagi harus sudah di stasiun. Kendalanya jika kereta terlambat maka Pak Agus juga terlambat datang ke sekolah. Sesuai dengan cita-citanya ingin menjadi guru beliau menempuh pendidikan tinggi di IKIP Bandung. Predikat Sarjana Muda Jurusan Bahasa Arab, beliau raih pada tahun 1977. Kemudian lulus PGSLP Jurusan BP/BK di IKIP Bandung Tahun 1978.
Dengan berbekal ijazah PGSL, Bapak Agus melamar menjadi guru dan diangkat pada tanggal 1 Maret 1979 sebagai guru BP/BK di SMP 1 Ciparai Bandung. Di sela-sela kesibukannya beliau melanjutkan pendidikan S1 Jurusan Bahasa Arab di IKIP Bandung dan lulus tahun 1983. Setelah menyandang gelar sarjana, pada tahun yang sama beliau dipindahkan tugasnya ke SMP Negeri 2 Cicalengka Bandung. Tahun 1990 Pa Agus melimpah tugas dari SMP ke SMAN 24 Bandung.
Berkat kerja keras, dedikasi dan loyalitas yang tinggi, Bapak Agus dipromosikan dan diangkat menjadi Kepala SMAN Cibingbin sejak 1 April 1998. Sejak itu pula lah beliau bermukim dan menjadi warga Kuningan. Seiring dengan diberlakukannya Otonomi Daerah (Otda) Tahun 2000 rotasi menjadi kepala SMA Cigugur lalu tahun 2003 mutasi menjadi kepala SMA Negeri Ciawigebang.
Usia boleh tua, tetapi semangat belajar tetap tinggi. Beliau melanjutkan pendidikan S2 pada jurusan Administrasi Pendidikan di UHAMKA Jakarta dan lulus tahun 2002. Motto hidup beliau, untuk menjadi orang sukses biasakanlah hidup tertib. Tertib dalam bekerja, tertib dalam beribadah, dan tertib dalam berumahtangga. Dengan hidup yang tertib dalam berbagai soal maka semuanya akan berjalan dengan lancar dan sukses.