Pementasan Drama di Kuningan sangat jarang dinikmati oleh para siswa, mungkin untuk kalangan mahasiswa bisa saja ada setahun sekali sebagai tugas akhir perkuliahan. Pada kurikulum 2013 sangat dibutuhkan pementasan drama karena ada materi mengulas drama/film. Jadi pementasan drama sangat dibutuhkan oleh para siswa. Materi terserbut mulai dari mengamati, mengekslorasi/mengapreasi, menalar/merangkum/mengulas yang akhirnya mempresentasilan ulasannya. Agar kegiatan pembelaran tersebut tercapai dengan baik maka dibutuhkan pementasan drama yang baik pula.

Dengan kehadiran teater Sado Kuningan dengan pementasan “Lelaki Tua dan Ibu Sepuh Ratu Rita” (karya: penulis naskah dan sutradara bapak Aan Sugiantomas) para siswa sangat antusias untuk menonton/menyaksikan pementasan terserbut, hal ini sebagai apresiasi terhadap pementasan seni sastra Drama. Para siswa sangat serius, asyik dan senang menyaksikan pementasan drama terserbut, karena bisa jadi baru pertama kali melihatnya dan tidak lepas juga dari jalan cerita yang mengasyikkan bagi penonton.

Siswa yang mengikuti eksul teater tidak ketinggalan untuk menonton sabagai referensi berlatih main teater. Semua siswa kelas X dan XI sangat antusias untuk menonton pementasan drama tersebut meskipun tempat untuk menontos sangat terbatas. Dengan melihat pementasan drama tersebut pembelajaran bahasa Indonesia materi mengulas drama dirasakan mengasyikkan, menyenangkan dan tidak menjenuhkan.

Tontonan tersebut sebagai tugas, pembelajaran (teks) sastra drama dan pementasan drama sekaligus sebagai media hiburan dari kejenuhan belajar di kelas. Mereka dengan asyik dan sungguh-sungguh menyampaikan ulasan pementasan drama sesuai kaidah materi pada kurikulum 2013. Mereka menyampaikan ulasan berdasarkan pengetahuan, latar belakang, sudut pandang yang berbeda-berbeda sehingga mereka dapat mengekspor dengan bebas dan tidak ada beban untuk saling menyontek.