Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.
Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan grafiti.
Untuk itu, SMA Negeri 3 Kuningan dengan lomba grafitinya ini dapat menyalurkan hobi ini menjadi kegiatan yang jauh lebih positif. Berikut salah satu peserta lomba yang sedang menyelesaikan hasil karyanya :


huruf kreasi, tu pendapat ane-kalo grafiti kliatannya g’ dech-
belajar typografi, karakter huruf n experimen typografi lebih pas buat mereka
Bagus kok…
cuma perlu bnyak latihan aj y dik…
jgn prnh brhnti untk brkarya…
gk ad yg jlk kok dlm krya smuanya indah…
ok.
Respect form me.
hey voltage_bdg ^_^