Dra. Nurdian Lirihati

Dra. Nurdian Lirihati

Dra. NURDIAN LIRIHATI
IBU GURU LUNGGUH DAN BERSAHAJA

Dalam romantika kehidupan sehari-hari kita kerap menemukan dan melihat beragam karakter orang. Baik di suatu instansi, di sekolah, dalam suatu organisasi, ataupun di masyarakat sekeliling kita. Ada orang yangbaik, ada yang cerewet, ada yang usilan, sok jagoan dan bermacam karakter dan tingkah yang menyebalkan ataupun sebaliknya menyenangkan.

MARDIKA kali ini giliran menampilak sosok dan profil seorang guru bernama Dra. Nurdian Lirihati yang kerap dipanggil Bu Dian.
Ia dilahirkan di Kuningan tanggal 29 Oktober 1962 atau 48ntahun yang lalu. Riwayat pendidikannya ia lakoni, diawali dari SD di kampung halamannya di Desa Cipondok, lulus tahun 1975. Selanjutnya memasuki SMP Negeri 2 Kuningan, dan lulus tahun 1978. Setelah lulus SMP ia sengaja memilih SMA yang jauh dari tempat tinggalnya yaitu SMA Negeri 1 Cilimus. Inilah yang membuat heran pihak SMA Negeri Cilimus terutama wali kelasmua di sana. Mengapa tidak memilih SMA kota, padahal dalam rapotnya ibu Dian ini prestasinya lumayan baik, dan mengapa harus pergi jauh dari rumahnya di Desa Windujanten Kadugede. Selidik punya selidik, ternyata dari dalam dada seorang ibu guru Dian sudah tertanam ingin mandiri belajar menempa hidup yang akan penuh dengan liku-liku. Bahkan dia sengaja tidak ”dugdagan” layaknya pada siswa lain, tetapi memilih kos atau ngontrak di daerah Cilimus yang dekat dengan sekolahnya.

Tamat dari SMA tahun 1982, lantas melanjutkan ke perguruan ternama di kota Bandung yaitu ke IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Bandung yang sekarang berganti nama menjadi UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung.

Watak dan karakter serta performa Bu dian ini lungguh, tidak banyak tingkah, bahkan hidupnya bersahaja. Ibu guru ini ketika di SMP dan SMAnya kerap menjadi juara kelas bahkan pernah  menjadi juara umum saat ia di SMA, sebenarnya cita-cita awalnya tidak untuk guru, tetapi ia menginginkan masuk ke Universitas Pajajaran perguruan tinggi populer di kota Banudng, namun ternyata jatuhnya di pilihan dua di IKIP Bandung. Hal ini tidak menjadikan Bu Dian putus asa dan menyesal. Bahkan proses perkuliahannya terus ia lakoni dengan tekun, dan akhirnya menemukan jatidirinya sebagai calon guru sampai ia akhiri masa perkuliahannya tahun 1986.

Hanya selang dua tahun taptnya tahun 1988 ia mulai diangkat menjadi PNS, dan ditempatkan di SPG Negeri Kuningan (kini SMA Negeri 3 Kuningan) sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia, sesuai dengan disiplin ilmu yang ia geluti di IKIP Bandung. Bukan hanya jadi guru SMA saja. Sambilan dia sehari-hari di sela-sela libur dan jadwal kosong dengan tidak menganggu tugas utamanya, ia pun menjadi tutor PGSD bagi guru-guru SD setara D2.

Di rumah, Bu Dian ini sebagai ibu rumah tangga yang telaten, perhatian baik kepada sang mantan pacar ataupun kepada dua orang putra-putri tercintanya Nur Rizki Putra Utama dan Nur Rahmi Angdian Putri.

Ibu guru yang familier dan selalu merendah ini punya hobby membaca buku, novel, majalah dan buku-buku lain adalah adik kandung ibu Eva Nur Ebalina stap Tata Usaha istri seorang guru Olahraga Drs. Udin Samsudin, M.Pd. Mereka berdua adalah putra mantan seorang guru di sekolah ini yaitu almarhum Bapak Adi Nuryaman yang juga mantan Kepala SMA Pandeglang Banten.

Penulis : Abah Nana Lebakkardin

dikutip dari: Majalah MARDIKA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

55 − = 53

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Top