Sahabat Dika yang budiman,
Pada edisi yang ke-17 ini, Dika merasa bersyukur karena ditengah-tengah kesibukannya, Bapak guru kita telah bisa menyempatkan diri untuk memberikan pengalaman hidupnya kepada kita. Beliau adalah Bapak Drs. Datam.
Brigham Young mengatakan, “Education is the power to think clearly, the power to act well in the world’s work, and the power to appreciate life.” Pendidikan merupakan kekuatan untuk berpikir jernih, kekuatan untuk melakukan sesuatu yang baik di dunia kerja, dan kekuatan untuk menghargai kehidupan.
Pak Datam (damai dan tentram) merasakan kata-kata bijak itu benar adanya. Beliau yang bangga menjadi guru merasakan hidupnya damai dan tentram karena berjalan dengan tanpa beban, apa adanya, rendah hati, bersahaja dan percaya diri. Menurutnya, keberhasilan itu boleh dibanggakan apabila ditempuh dengan cucuran keringat, dengan perjuangan, dengan kewajaran, dengan kesabaran dan do’a. Ia menyadari bahwa hasil perjuangan itu harus dinikmati, disyukuri, dan diamalkan.
Bapak Guru Bahasa Indonesia yang berbintang taurus ini dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1965 dari keluarga yang hidup sangat sederhana. Kedua orang tuanya berupaya menyekolahkannya dengan segala keterbatasan. Setelah lulus SD Ciporang 1 tahun 1972, melanjutkan ke SMP 1 Lebakwangi yang jaraknya 3 km dari tempat tinggal. Saat berangkat dan pulang sekolah dilakukan dengan jalan kaki atau dengan naik sepeda. Selesai SMP, sesuai dengan kehendak orang tuanya, ia masuk ke SPG Negeri Kuningan, lulus Bulan Juni tahun 1985.
Mengawali kariernya dalam dunia pendidikan, Pada Bulan Oktober tahun 1986 ia diangkat menjadi PNS sebagai guru SD di kampung halamannya yaitu di SD Negeri 1 Mandalajaya (Ciporang) Kec. Lebakwangi (sekarang Kec. Maleber) . Sebagai orang yang cinta akan pentingnya pendidikan, gajinya yang pas-pasan ia gunakan untuk melanjutkan kuliah di STKIP Kuningan dan lulus menyandang gelar sarjana (S1) tahun 1992. Setelah lulus S1, pak Datam mengembangkan ilmnunya dengan melimpah ke SMP Negeri 2 Ciawigebang TMT 21 November 1996. Selain mengajar di SMP beliau juga mengajar di SMK Patriot Ciawigebang dan menjadi Tentor di Primagama. Sesuai dengan SK Mendiknas tanggal 1 Juli tahun 2000 beliau pindah ke SMA Negeri 3 Kuningan sampai sekarang. Saat ini selain sibuk dengan tugas dinas sebagai pendidik, ia juga sedang menempuh pendidikan S2 liniernya di Unswagati Cirebon.
Kegiatan yang dilakukannya sehari-hari selama masa lajang, selain mengajar di sekolah juga mengajar mengaji kepada anak-anak seusia SD, atas permintaan pemuka masyarakat. Ia pun aktif sebagai ketua pemuda di desanya. Hingga kini di lingkungan tempat tinggalnya yaitu RT 26/RW 06 Lingkungan Kamukten Kelurahan Cigadung, dipercaya sebagai sekretaris DKM Mesjid Al Hikmah di lingkungannya sejak 20 tahun yang lalu. Dalam bidang organisasi profesi, beliau menjadi pengurus MGMP bahasa Indonesia Kab. Kuningan, pembina ekskul, kepala perpustakaan, wakasek kurikulum periode th 2006-2008, dan pernah menjadi guru berprestasi peringkat III tingkat Kab. Kuningan.
Pak Datam menyandang gelar Kepala Keluarga mulai tahun 1992 setelah menikahi teman kuliahnya orang Sukabumi yang didampinginya hingga lulus kuliah. Kini menjadi pendamping hidupnya yang sudah berjalan 20 tahun, yaitu ibu Iis Suwangsih sebagai guru di SMP Negeri 1 Kadugede. Dari pernikahannya dikaruniai 3 orang anak, yaitu : Adhistami Putri Pradani (Mahasiswa UPI Kampus Tasik), Adhiratna Ajeng Dwinanda (siswa SMA Negeri 3 Kuningan), dan si bungsu Muhammad Trilangga Widatama (siswa SMP Negeri 2 Kuningan).
Kini ia sedang belajar memaknai hidup, bahwa “dunia ini adalah panggung sandiwara”. Ia mengungkapkan bahwa situasi apapun, kita harus bisa menjadi aktor “protagonis”. Memberikan kontribusi yang terbaik dalam setiap langkah kehidupan, agar hidup ini penuh arti dan penuh makna. Dika mendoakan semoga Pak Datam sukses dalam menempuh pendidikan S2 dan bisa mengamalkannya untuk kemajuan pendidikan. Aamiin.
dikutip dari Majalah MARDIKA edisi ke-17